Total Tayangan Halaman

Senin, 23 Juli 2012

CERITA RAKYAT

BULUH CAWANG

Asal Mula Nama Buluh Cawang
Asal mula nama desa Buluh Cawang dalam kecamatan kota Kayuagung OKI.Sumsel.pada zaman dahulu kala, sebuah kawasan yang dikenal sebagai lumbung beras dan berbagai rempah rempah.desa tersebut banyak didatangi oleh para pedagang dari daerah diluar Kayuagung.kedatangan para pedagang untuk melakukan transaksi barter.pedagang yang datang tidak saja dari kawasan sumatera selatan,konon diceritakan pernah juga kedatangan para pedagang dari negeri cina.Penduduk desa terinsebut dasri suku pegagan,dan juga suku Palembang.tidak heran jika pada masa itu banyak orang orang dari suhunan palembang berdatangan untuk berdagang di daerah tersebut.konon disana ada sebuah subgai yang menghubungkan desa itu dengan sungai musi.pedagang dari suhunan palembang masuk kewilayah dimaksud dengan memanfaatkan transportasi sungai berupa perahu yang di kemudikan oleh tenaga manusia. karna desa itu dikenal mamur, hal ini telah mengundang nafsu biadap dari para rampok untuk merampas hasil pertanian dan perkebunan penduduk pribumi. Didalam desa ini hiduplah seorang gadis cantik jelita.dia dapat dikatakan sebagai bunga desa.Dibalik kecantikannya, tersimpan kekuatan bathin berupa kesaktian yang dipergunakannya untuk menampik perbuatan orang orang durjana.berulang kali dia melakukan pembunuhan terhadap orang yang kedapat merampok di depan matanya, bahkan ada beberapa pemuda luar desa ya\ng sering mempermainkan harkatnya sebagai seorang wanita tak plak sering mengalami nasip tragis karna menganiaya para gadis di desa itu.Suatu hari, sebuah perahu dagang melintasi sungai yang ada didepan rumahnya,perahu tersebut sempat merapat ketepian.saat itu sang putri sedang beraktipitas menjemur padi bersama beberapa gadis tetangganya.Seorang pedagang dengan angkuhnya melompat dari perahu langsung menghampiri sang gadis dimaksud.pada awalnya terjadi komunikasi yang sangat menyenangkan." maap tuan putri, kami datang untuk menawarkan berbagai kain tenunan padfa penduduk desa ini.apakah tuan putri berkenan menukar padi yang tuan putri jemur ini dengan beberapa helai kain tenun dari kami ?" demikian kata awal dari perkenalan mereka." kebetulan,saya perlu sehelai kain, apa bisa kucoba dulu kainnya ?" kata sang putri dengan singkat dan tegas.Bukan main senangnya si pedagang , dia memberi isyarat pada beberapa sahabatnya yang berada dalam perahu. seakan sudah tahu makna bahasa isyarat yang diberikan, para sahabat pedagang tersebut langsung melompat dari perahu sambil membawa beberapa helai kain yang langsung disodorkan pada sang putri.Sang putri memilih dan satu lembar di ambilnya. " maaf, boleh aku bawa naik dulu untuk kucoba ?" suara itu lembut dan menawan seumpama kerupawanan wajah si empunya suara.para sekawanan pedagang itu serentak mengangguk.begitu sang putri turun, dari rumah,mereka heran,wajah sang putri gemerlap bersinar makin menawan,yang artinya dia suka dengan apa yang dikehendakinya. Akan tetapi ada makna lain disamping semua itu.Sang putri sengaja memancing tabiat para pedangang itu, apakah mereka orang jujur atau orang yang berniat jahat.Entah mengapa tiba tiba dari perahu berukuran besar itu melompat beberapa laki lakli kekar sambil tgertawa membahana. Sang putri tampaknya sudah mengetahui gelagat itu.dengan bernafsu, salah seorang sekawanan pedagang itu mencekal tangan halus sang putri. Sang putri semakin merasa terganggu dengan ulah biadab itu.Sang putri langsung menampik wajah lelaki kasar itu dan saat itu juga wajah lelaki biadab berasap, diapun mati terbakar.Melihat kejadian itu, para pedagang biadab itu serentak menyerang sang putri. Terjadilah pertikaian berdarah satu lawean 7 orang lelaki bertubuh kekar.Setiap tamparan sang putri tepat sasaran diwajah musuhnya, maka saat itu juga wajah itu terbakar,dan satu persatu pedagang itu tewas ditangan sang putri.
disaat sang putri terlengah, dia mengira para orang jahat itu sudah pada tewas , dia sedikitr terkejut skhireketika sosok lelaki kekar berkelebat melompat dari perahu.
" hahaha.....Hai perempuan durjana,jangan kamu kira kamu sudah mednang dari adu tanding ini.Hadapi aku.....aku adalah bujang suhunan yang tak ada kemampuan ilmu lain yang mampu menandingi kekuatan ilmuku.Majulah.....hadapi aku." lelaki itu bersumbar.Sang putri hanya tersenyum sinis.Tak ajal lagi, pertempuran adu tanding berlangsung seru. enam orang gadis sdahabat sang putri melindungi sang putri dengan tubuh mereka,seakan mereka berani mati demi sang putri. Sang putri akhirnya menyuruh mereka berlari dan menunggu depan tangga rumahnya.Awalnya sang putri terdesak.berulang kali senjata tangannya menyentuh wajah si lelaki musuhnya, namun tak mampu membinasakan wajah itu.Seketika sang putri berlari keanak tangga terakhir.Saat itulah dia mengeluarkan pembungkus jari telunjuknya berupa sebentuk kuku eman,lalu telunjuk yang sudah dibungkusnya itu diarahkan kelangit sambil berseru : " Duhai penguasa alam semesta......tunjukkan bantuanmu,hilangkan kebatilan dari muka bumi ini. Tunjukkan.....tunjukkan......tunjukkan !!!!!!!!!." saat itu pula menggelegar suara gemuruh halilintasr dan menyambar wajah lelaki kasar didepannya.Namun lerlaki itu sempat melompat keperahunya,Dia langsung mednyambar sebatang satang bambu sebagai alat pengayuh perahu, dan di tombakkannya bambu itu kearah sang putri.Namun sang putri dengan sigap menyambarnya.sekali lagi sang putri mengasrahkan telunjuknya pada lelaki musuhnya, seketika petir menggelegar dan menenggelamkan perahu itu.Sang putri dikenal sebagai putri telunjuk sakti oleh masyarakat setempat.Setelah pertahu itu tenggelam dan lelaki kasar tersebut dipastikan tewas, sang putri turun dari tangga menuju tepian sungai.sambil dia menyumpah seiring ditancapkannya sebatang satang bambu itu." Aku bersumpah,dengan kutancapkan buluh ini maka tak akan ada lagi kebatilan di desa ini." keajaiban terjadi, satang bambu tersebut tiba tiba tumbuh berdaun dan bercabang cabang.Karna bahasa daerah setempat bahwa bambu itu adalah buluh, dan Satang pengertiannya Cawang untuk mengayuhkan perahu, maka identiklah olrang kayuagung dan sebagian pribumi desa itu menyebut bahwa bambu yang tumbuh itu sebagai " BUILUH CAWANG" sejenis bambu yang dipergunakan sebagai satang.Inilah gambaran asal muasal asal mula diberinya nama desa Buluh Cawang
yang ada di dalam wilayah kecamatan kota Kayuagung tepatnya diwilayah sepanjang jalur jalan lintas timur sebelum desa Anyar.

peneliti sumber cerita : YOSSIKA
tahun pendataan : 1984


Banyak Makam Panjang Di Kayuagung Tidak Terawat

-Makam Panjang Banyak Terdapat Di Kedaton-
KAYUAGUNG-OKI, BeritAnda - Kota Kayuagung ternyata menyimpan banyak kisah dan cerita. Dari Legenda Kayuagung hingga Negeri Silap (kampung yang lenyap –red) yang berada di Kelurahan Kedaton, Kota Kecamatan Kayuagung, Kab. Ogan Komering Ilir (OKI).
Tidak hanya itu, di kawasan Hutan Kota Kayuagung yang berlokasi di Kelurahan Kedaton, ternyata  ada beberapa makam tua yang panjangnya tidak lazim seperti makam pada umumnya di Indonesia.
Dari beberapa makam tua yang berhasil ditemui adalah Makam Seriang Kuning, Makam H. Rohman, Makam Dipati Minasakti dan dua buah makam yang menurut cerita makam dua kakak beradik (Niai Halong). Sementara di wilayah Desa Buluh Cawang, Kayuagung juga terdapat satu kuburan panjang yang diyakini adalah Makam Putri Panjang Rambut dengan panjang makamnya kurang lebih 6 meter.
Makam Seriang Kuning yang terletak dipinggir Sungai Komering, makamnya memiliki panjang kurang lebih 9 meter. Dari beberapa sumber menyebutkan bahwa makam Seriang Kuning sebenarnya memiliki panjang 30 meter atau hampir mencapai sisi Sungai Komering.Makam Seriang Kuning, tampaknya sering didatangi orang, entah hanya sekedar ziarah atau ada ’keperluan’ lain.
Menurut salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya, makam ini (Seriang Kuning) sering digunakan untuk pertapaan orang mencari kode buntut. ”Namun tidak sedikit orang yang memang sengaja berziarah ke Seriang Kuning,” ujarnya, Minggu (13/2).
Dilihat dari kondisi makamnya sendiri, kondisi Makam Seriang Kuning meskipun telah dipagari dengan pagar semen, namun kondisinya kurang terawat. Menurut warga tersebut, selama ini tidak diketahui siapa kerabat Seriang Kuning ini.
”Disamping kanan makam Seriang Kuning ada makam yang bernisankan H. Rohman yang makamnya seperti makam kebanyakan. Khabarnya, makam sebelahnya itu adik dari Seriang Kuning sendiri,” jelasnya.
Sementara itu, makam Dipati Minasakti yang masih berlokasi di kawasan yang sama kondisi tidak lebih baik dari makam Seriang Kuning. Hanya saja makam Dipati Minasakti yang panjangnya kurang lebih 2 meter ini terpisah dengan makam warga.
Untuk makam dua kakak beradik ini lokasinya tidak terlalu jauh dengan pemukiman warga. Hanya saja saat ini kondisi makamnya tidak berbeda makam-makam lainnya. ”Makam dua akak beradik ini tadinya bersih seperti ada yang membersihkannya dan rumputnya hijau meskipun rumput disekitarnya menguning karena tua. Tapi kenapa sekarang makam tersebut terawat tidak ada yang tahu,” ujar Ansori warga sekitar.
Makam Panjang, Makam Tak Bertuan
Keberadaan sejumlah situs makam tua di wilayah Hutan Kota Kayuagung, Kedaton yang bisa dikatakan mempunyai nilai sejarah ternyata hampir tidak tersentuh dengan perlindungan sejarah dan kepurbakalaan yang seharusnya mampu menjaga keberadaan situs sebagai asset yang dimiliki Kayuagung.
Menurut anggota Lembaga Independen Penyelamat Aset Negara (LIPAN) OKI, Zainal Abidin, memang disini banyak sekali makam-makam yang bisa dikatakan terbilang unik, namun banyak kendala yang menjadi hambatan untuk masalah perawatan dan perlindungannya.
“Kendala yang kami hadapi adalah penelusuran makam-makan tersebut kami akui masih kekurangan informasi yang jelas, belum lagi tidak adanya laporan maupun dokumen-dokumen dari turunan-turunan pemilik makam yang melaporkan soal keberadaan tersebut,” ungkapnya.
Ini sebenarnya tantangan, jelasnya melanjutkan, namun kembali kita katakan bahwa kami sendiri kekurangan informasi yang jelas dan akurat.
Ditanya mengenai apa tindaklanjut pemeliharaan makam-makam kuno tersebut, Zainal mengatakan, kami hanya bisa serahkan keberadaan makam-makam  tersebut kepada para turunannya. Namun bukan berarti kami tidak perduli.
“Kami sendiri sebagai LSM yang mewadahi masalah asset Negara tetap berkeinginan untuk memelihara dan merawat sejarah  tersebut, namun kami harus mengerti bagaimana tradisi disini dan yang lebih penting kami tetap junjung tradisinya. Yang jelas LIPAN dan Dinas Pariwisata siap mengambil alih pemeliharaan makam-makam yang dimaksud,” jelasnya. (Irawan).


Banyak Aset Sejarah Di OKI terbengkalai

KAYUAGUNG-OKI, BeritAnda – Banyak asset budaya dan sejarah yang tersebar di kabupaten Ogan Komering ilir (OKI) terbengkalai, pemerintah dalam hal ini dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI, terkesan menelantarkan asset-aset sejarah yang seharusnya dirawat dan bisa dijadikan objek wisata sehingga mampu menambah Penadapatan Asli Daerah (PAD).

Beberapa aset sejarah yang terlantar seperti keberadaan rumah limas Pangeran Redjed Wira Laksana yang terletak di Desa Sugih Waras, Kec. Tanjung Lubuk atau warga setempat lebih mengenal dengan sebutan rumah 100 tiang ini yang kondisinya masih asli dengan ornamen lengkap, walaupun usianya sudah 200 tahun lebih, dan rumah Pangeran Krama Jaya yang berada di Desa Buluh Cawang, Kec. Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Selanjutnya rumah limas yang sudah berumur ratusan tahun juga terletak di Desa Pulau Gemantung, Kecamatan  Tanjung lubuk,  sementara di kecamatan Kayuagung berada Kelurahan Sukadana, tak ketinggalan rumah tua itu juga terdapat di  Kecamatan Pangkalan Lampam.
Rumah tua  yang rata-rata dibangun pada tahun 1811 ini memiliki arsitektur yang masih asli, yaitu percampuran Cina dan Melayu itu hingga kini belum  ada dari pihak terkait dari Dinas Pariwisata ataupun lembaga pemerhati cagar budaya yang memberikan bantuan terhadap pemeliharaan maupun perawatan rumah ini.
Selain rumah-rumah limas yang umurnya sduah ratusan tahun, di kabupaten OKI juga tersebar beberapa makam keramat yang berukuran 9 meter. Tetapi makam panjang itu sampai saat ini belum juga mendapat perhatian dari dinas pariwisata, bahkan salah satu makam panjang berukuran 9 meter yang terletak di kelurahan kedaton, Kecamatan kayu Agung, dipenuhi semak belukar.
Selain itu juga terdapat Makam Serunting Sakti konon dalam cerita legenda sumsel merupakan makam Sipahit Lidah yang berada di kecamatan pampangan, juga kurang mendapat perhatian, Padahal jika beberapa aset budaya dan sejarah ini memang dirawat dan kelola maka bisa menjadi objek wisata sehingga bisa menambah PAD kabupaten.
Menyikapi hal ini Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) OKI, Abdiyanto, SH, Jumat (23/9/2011) mengatakan pihaknya sangat menyayangkan atas hal ini, padahal setiap tahun dinas kebudayaan dan pariwisata menganggarkan untuk perawatan dan pembinaan objek wisata di OKI. ”Seharusnya beberapa aset sejarah yang belum tersentuh pemeliharaannya itu bisa menjadi perioritas Disbudpar untuk pemeliharaannya,” kata Ketua Komisi IV ini.
Kedepan pihaknya berharap Disbudpar OKI, harus melestarikan aset peninggalan sejarah itu, karena termasuk aset daerah yang harus dijaga dan dirawat. ”Kedepan harus menjadi objek wisata dan kebanggan daerah OKI, selain itu bisa juga untuk menambah PAD OKI,” ungkap politisi dari partai PDI perjuangan ini.
Pihaknya nanti akan mengajak Disbudpar OKI untuk membicarakan tentang pemeliharaan aset sejarah yang terbengkalai ini. ”Daerah OKI ini daerah majemuk sangat banyak etnis dan ragam budaya, kedepan kita akan ajak dinas kebudayaan dan pariwisata untuk membahas tentang pemeliharaan aset sajarah ini,” terangnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar