Asal Mula Nama Buluh Cawang
Asal mula nama desa Buluh Cawang dalam kecamatan kota Kayuagung OKI.Sumsel.pada zaman dahulu kala, sebuah kawasan yang dikenal sebagai lumbung beras dan berbagai rempah rempah.desa tersebut banyak didatangi oleh para pedagang dari daerah diluar Kayuagung.kedatangan para pedagang untuk melakukan transaksi barter.pedagang yang datang tidak saja dari kawasan sumatera selatan,konon diceritakan pernah juga kedatangan para pedagang dari negeri cina.Penduduk desa terinsebut dasri suku pegagan,dan juga suku Palembang.tidak heran jika pada masa itu banyak orang orang dari suhunan palembang berdatangan untuk berdagang di daerah tersebut.konon disana ada sebuah subgai yang menghubungkan desa itu dengan sungai musi.pedagang dari suhunan palembang masuk kewilayah dimaksud dengan memanfaatkan transportasi sungai berupa perahu yang di kemudikan oleh tenaga manusia. karna desa itu dikenal mamur, hal ini telah mengundang nafsu biadap dari para rampok untuk merampas hasil pertanian dan perkebunan penduduk pribumi. Didalam desa ini hiduplah seorang gadis cantik jelita.dia dapat dikatakan sebagai bunga desa.Dibalik kecantikannya, tersimpan kekuatan bathin berupa kesaktian yang dipergunakannya untuk menampik perbuatan orang orang durjana.berulang kali dia melakukan pembunuhan terhadap orang yang kedapat merampok di depan matanya, bahkan ada beberapa pemuda luar desa ya\ng sering mempermainkan harkatnya sebagai seorang wanita tak plak sering mengalami nasip tragis karna menganiaya para gadis di desa itu.Suatu hari, sebuah perahu dagang melintasi sungai yang ada didepan rumahnya,perahu tersebut sempat merapat ketepian.saat itu sang putri sedang beraktipitas menjemur padi bersama beberapa gadis tetangganya.Seorang pedagang dengan angkuhnya melompat dari perahu langsung menghampiri sang gadis dimaksud.pada awalnya terjadi komunikasi yang sangat menyenangkan." maap tuan putri, kami datang untuk menawarkan berbagai kain tenunan padfa penduduk desa ini.apakah tuan putri berkenan menukar padi yang tuan putri jemur ini dengan beberapa helai kain tenun dari kami ?" demikian kata awal dari perkenalan mereka." kebetulan,saya perlu sehelai kain, apa bisa kucoba dulu kainnya ?" kata sang putri dengan singkat dan tegas.Bukan main senangnya si pedagang , dia memberi isyarat pada beberapa sahabatnya yang berada dalam perahu. seakan sudah tahu makna bahasa isyarat yang diberikan, para sahabat pedagang tersebut langsung melompat dari perahu sambil membawa beberapa helai kain yang langsung disodorkan pada sang putri.Sang putri memilih dan satu lembar di ambilnya. " maaf, boleh aku bawa naik dulu untuk kucoba ?" suara itu lembut dan menawan seumpama kerupawanan wajah si empunya suara.para sekawanan pedagang itu serentak mengangguk.begitu sang putri turun, dari rumah,mereka heran,wajah sang putri gemerlap bersinar makin menawan,yang artinya dia suka dengan apa yang dikehendakinya. Akan tetapi ada makna lain disamping semua itu.Sang putri sengaja memancing tabiat para pedangang itu, apakah mereka orang jujur atau orang yang berniat jahat.Entah mengapa tiba tiba dari perahu berukuran besar itu melompat beberapa laki lakli kekar sambil tgertawa membahana. Sang putri tampaknya sudah mengetahui gelagat itu.dengan bernafsu, salah seorang sekawanan pedagang itu mencekal tangan halus sang putri. Sang putri semakin merasa terganggu dengan ulah biadab itu.Sang putri langsung menampik wajah lelaki kasar itu dan saat itu juga wajah lelaki biadab berasap, diapun mati terbakar.Melihat kejadian itu, para pedagang biadab itu serentak menyerang sang putri. Terjadilah pertikaian berdarah satu lawean 7 orang lelaki bertubuh kekar.Setiap tamparan sang putri tepat sasaran diwajah musuhnya, maka saat itu juga wajah itu terbakar,dan satu persatu pedagang itu tewas ditangan sang putri.
disaat sang putri terlengah, dia mengira para orang jahat itu sudah pada tewas , dia sedikitr terkejut skhireketika sosok lelaki kekar berkelebat melompat dari perahu.
" hahaha.....Hai perempuan durjana,jangan kamu kira kamu sudah mednang dari adu tanding ini.Hadapi aku.....aku adalah bujang suhunan yang tak ada kemampuan ilmu lain yang mampu menandingi kekuatan ilmuku.Majulah.....hadapi aku." lelaki itu bersumbar.Sang putri hanya tersenyum sinis.Tak ajal lagi, pertempuran adu tanding berlangsung seru. enam orang gadis sdahabat sang putri melindungi sang putri dengan tubuh mereka,seakan mereka berani mati demi sang putri. Sang putri akhirnya menyuruh mereka berlari dan menunggu depan tangga rumahnya.Awalnya sang putri terdesak.berulang kali senjata tangannya menyentuh wajah si lelaki musuhnya, namun tak mampu membinasakan wajah itu.Seketika sang putri berlari keanak tangga terakhir.Saat itulah dia mengeluarkan pembungkus jari telunjuknya berupa sebentuk kuku eman,lalu telunjuk yang sudah dibungkusnya itu diarahkan kelangit sambil berseru : " Duhai penguasa alam semesta......tunjukkan bantuanmu,hilangkan kebatilan dari muka bumi ini. Tunjukkan.....tunjukkan......tunjukkan !!!!!!!!!." saat itu pula menggelegar suara gemuruh halilintasr dan menyambar wajah lelaki kasar didepannya.Namun lerlaki itu sempat melompat keperahunya,Dia langsung mednyambar sebatang satang bambu sebagai alat pengayuh perahu, dan di tombakkannya bambu itu kearah sang putri.Namun sang putri dengan sigap menyambarnya.sekali lagi sang putri mengasrahkan telunjuknya pada lelaki musuhnya, seketika petir menggelegar dan menenggelamkan perahu itu.Sang putri dikenal sebagai putri telunjuk sakti oleh masyarakat setempat.Setelah pertahu itu tenggelam dan lelaki kasar tersebut dipastikan tewas, sang putri turun dari tangga menuju tepian sungai.sambil dia menyumpah seiring ditancapkannya sebatang satang bambu itu." Aku bersumpah,dengan kutancapkan buluh ini maka tak akan ada lagi kebatilan di desa ini." keajaiban terjadi, satang bambu tersebut tiba tiba tumbuh berdaun dan bercabang cabang.Karna bahasa daerah setempat bahwa bambu itu adalah buluh, dan Satang pengertiannya Cawang untuk mengayuhkan perahu, maka identiklah olrang kayuagung dan sebagian pribumi desa itu menyebut bahwa bambu yang tumbuh itu sebagai " BUILUH CAWANG" sejenis bambu yang dipergunakan sebagai satang.Inilah gambaran asal muasal asal mula diberinya nama desa Buluh Cawang
yang ada di dalam wilayah kecamatan kota Kayuagung tepatnya diwilayah sepanjang jalur jalan lintas timur sebelum desa Anyar.
peneliti sumber cerita : YOSSIKA
tahun pendataan : 1984
Banyak Makam Panjang Di Kayuagung Tidak Terawat
- Senin, 25 Juli 2011 19:07
-Makam Panjang Banyak Terdapat Di Kedaton-
Tidak
hanya itu, di kawasan Hutan Kota Kayuagung yang berlokasi di Kelurahan
Kedaton, ternyata ada beberapa makam tua yang panjangnya tidak lazim
seperti makam pada umumnya di Indonesia.
Dari
beberapa makam tua yang berhasil ditemui adalah Makam Seriang Kuning,
Makam H. Rohman, Makam Dipati Minasakti dan dua buah makam yang menurut
cerita makam dua kakak beradik (Niai Halong). Sementara di wilayah Desa
Buluh Cawang, Kayuagung juga terdapat satu kuburan panjang yang diyakini
adalah Makam Putri Panjang Rambut dengan panjang makamnya kurang lebih 6
meter.
Makam
Seriang Kuning yang terletak dipinggir Sungai Komering, makamnya
memiliki panjang kurang lebih 9 meter. Dari beberapa sumber menyebutkan
bahwa makam Seriang Kuning sebenarnya memiliki panjang 30 meter atau
hampir mencapai sisi Sungai Komering.Makam Seriang Kuning, tampaknya
sering didatangi orang, entah hanya sekedar ziarah atau ada ’keperluan’
lain.
Menurut
salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya, makam ini (Seriang
Kuning) sering digunakan untuk pertapaan orang mencari kode buntut.
”Namun tidak sedikit orang yang memang sengaja berziarah ke Seriang
Kuning,” ujarnya, Minggu (13/2).
Dilihat
dari kondisi makamnya sendiri, kondisi Makam Seriang Kuning meskipun
telah dipagari dengan pagar semen, namun kondisinya kurang terawat.
Menurut warga tersebut, selama ini tidak diketahui siapa kerabat Seriang
Kuning ini.
”Disamping
kanan makam Seriang Kuning ada makam yang bernisankan H. Rohman yang
makamnya seperti makam kebanyakan. Khabarnya, makam sebelahnya itu adik
dari Seriang Kuning sendiri,” jelasnya.
Sementara
itu, makam Dipati Minasakti yang masih berlokasi di kawasan yang sama
kondisi tidak lebih baik dari makam Seriang Kuning. Hanya saja makam
Dipati Minasakti yang panjangnya kurang lebih 2 meter ini terpisah
dengan makam warga.
Untuk
makam dua kakak beradik ini lokasinya tidak terlalu jauh dengan
pemukiman warga. Hanya saja saat ini kondisi makamnya tidak berbeda
makam-makam lainnya. ”Makam dua akak beradik ini tadinya bersih seperti
ada yang membersihkannya dan rumputnya hijau meskipun rumput
disekitarnya menguning karena tua. Tapi kenapa sekarang makam tersebut
terawat tidak ada yang tahu,” ujar Ansori warga sekitar.
Keberadaan
sejumlah situs makam tua di wilayah Hutan Kota Kayuagung, Kedaton yang
bisa dikatakan mempunyai nilai sejarah ternyata hampir tidak tersentuh
dengan perlindungan sejarah dan kepurbakalaan yang seharusnya mampu
menjaga keberadaan situs sebagai asset yang dimiliki Kayuagung.
Menurut
anggota Lembaga Independen Penyelamat Aset Negara (LIPAN) OKI, Zainal
Abidin, memang disini banyak sekali makam-makam yang bisa dikatakan
terbilang unik, namun banyak kendala yang menjadi hambatan untuk masalah
perawatan dan perlindungannya.
“Kendala
yang kami hadapi adalah penelusuran makam-makan tersebut kami akui
masih kekurangan informasi yang jelas, belum lagi tidak adanya laporan
maupun dokumen-dokumen dari turunan-turunan pemilik makam yang
melaporkan soal keberadaan tersebut,” ungkapnya.
Ini
sebenarnya tantangan, jelasnya melanjutkan, namun kembali kita katakan
bahwa kami sendiri kekurangan informasi yang jelas dan akurat.
Ditanya
mengenai apa tindaklanjut pemeliharaan makam-makam kuno tersebut,
Zainal mengatakan, kami hanya bisa serahkan keberadaan makam-makam
tersebut kepada para turunannya. Namun bukan berarti kami tidak perduli.
“Kami
sendiri sebagai LSM yang mewadahi masalah asset Negara tetap
berkeinginan untuk memelihara dan merawat sejarah tersebut, namun kami
harus mengerti bagaimana tradisi disini dan yang lebih penting kami
tetap junjung tradisinya. Yang jelas LIPAN dan Dinas Pariwisata siap
mengambil alih pemeliharaan makam-makam yang dimaksud,” jelasnya.
(Irawan).Banyak Aset Sejarah Di OKI terbengkalai
- Jumat, 23 September 2011 15:47
KAYUAGUNG-OKI, BeritAnda –
Banyak asset budaya dan sejarah yang tersebar di kabupaten Ogan
Komering ilir (OKI) terbengkalai, pemerintah dalam hal ini dinas
Kebudayaan dan Pariwisata OKI, terkesan menelantarkan asset-aset sejarah
yang seharusnya dirawat dan bisa dijadikan objek wisata sehingga mampu
menambah Penadapatan Asli Daerah (PAD).
Beberapa
aset sejarah yang terlantar seperti keberadaan rumah limas Pangeran
Redjed Wira Laksana yang terletak di Desa Sugih Waras, Kec. Tanjung
Lubuk atau warga setempat lebih mengenal dengan sebutan rumah 100 tiang
ini yang kondisinya masih asli dengan ornamen lengkap, walaupun usianya
sudah 200 tahun lebih, dan rumah Pangeran Krama Jaya yang berada di Desa
Buluh Cawang, Kec. Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Selanjutnya
rumah limas yang sudah berumur ratusan tahun juga terletak di Desa
Pulau Gemantung, Kecamatan Tanjung lubuk, sementara di kecamatan
Kayuagung berada Kelurahan Sukadana, tak ketinggalan rumah tua itu juga
terdapat di Kecamatan Pangkalan Lampam.
Rumah
tua yang rata-rata dibangun pada tahun 1811 ini memiliki arsitektur
yang masih asli, yaitu percampuran Cina dan Melayu itu hingga kini
belum ada dari pihak terkait dari Dinas Pariwisata ataupun lembaga
pemerhati cagar budaya yang memberikan bantuan terhadap pemeliharaan
maupun perawatan rumah ini.
Selain
rumah-rumah limas yang umurnya sduah ratusan tahun, di kabupaten OKI
juga tersebar beberapa makam keramat yang berukuran 9 meter. Tetapi
makam panjang itu sampai saat ini belum juga mendapat perhatian dari
dinas pariwisata, bahkan salah satu makam panjang berukuran 9 meter yang
terletak di kelurahan kedaton, Kecamatan kayu Agung, dipenuhi semak
belukar.
Selain
itu juga terdapat Makam Serunting Sakti konon dalam cerita legenda
sumsel merupakan makam Sipahit Lidah yang berada di kecamatan pampangan,
juga kurang mendapat perhatian, Padahal jika beberapa aset budaya dan
sejarah ini memang dirawat dan kelola maka bisa menjadi objek wisata
sehingga bisa menambah PAD kabupaten.
Menyikapi
hal ini Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) OKI, Abdiyanto,
SH, Jumat (23/9/2011) mengatakan pihaknya sangat menyayangkan atas hal
ini, padahal setiap tahun dinas kebudayaan dan pariwisata menganggarkan
untuk perawatan dan pembinaan objek wisata di OKI. ”Seharusnya beberapa
aset sejarah yang belum tersentuh pemeliharaannya itu bisa menjadi
perioritas Disbudpar untuk pemeliharaannya,” kata Ketua Komisi IV ini.
Kedepan
pihaknya berharap Disbudpar OKI, harus melestarikan aset peninggalan
sejarah itu, karena termasuk aset daerah yang harus dijaga dan dirawat.
”Kedepan harus menjadi objek wisata dan kebanggan daerah OKI, selain itu
bisa juga untuk menambah PAD OKI,” ungkap politisi dari partai PDI
perjuangan ini.
Pihaknya
nanti akan mengajak Disbudpar OKI untuk membicarakan tentang
pemeliharaan aset sejarah yang terbengkalai ini. ”Daerah OKI ini daerah
majemuk sangat banyak etnis dan ragam budaya, kedepan kita akan ajak
dinas kebudayaan dan pariwisata untuk membahas tentang pemeliharaan aset
sajarah ini,” terangnya.